Kamis, 10 April 2014

perpisahan...
kini perpisahan sudah menanti...
kebersamaan akan hilang sebentar lagi...
tapi kenangan-kenangan kita bersama tidak akan hilang ..
kebersamaan... tawa, canda bersama akan teringat selalu....
kenangan-indah akan selalu teringat di hati..

    terima kasih guru-guruku yg telah memberi ilmu...
    menyalurkan ilmu ke diri kami semua...
    agar kelak menjadi orang yang sukses, dan berguna...
    kekihlasanmu dalam mengajar, semoga ilmu itu kelak akan mnjadi ilmu yang manfaat dan barokah...

perpisahan kita dapat di hitung hari...
umur kebersamaan kita semakin pendek...
tapi sukia tidak suka kita harus merelakan perpisahan tersebut...
karena jika ada pertemuan, pasti ada perpisahan...

    bergegaslah kawan..
    sambut masa depan...
    tetap berpegang tangan, dan saling berpelukan...
    berikan senyuman, dalam perpisahan...
    kenanglah sahabat, kita untuk slamanya... ;)


 By: M.Alfian Diandalu IXa

Minggu, 06 April 2014

kumpulan cerita lucu brooo
 Bejo : mak..... emak sakit ya???
Emak : iya jo...
Bejo : hmm...kita ke dokter yuk...
Emak : mau bayar pake apa'an....kan duit kita udah tipis jo..
Uhukk...uhukk
Bejo : kita jual si tole(kambing) aja mak..
Emak : tapi kan tuh kambing kesayangan elu....
Bejo : kan bejo lbh sayang emak...
Emak : terserah elu aja dah...
Bejo : ya udah..bejo jual ke pasar ya mak...
Emak : iye...inget ya jo...tuh kmbing bandot..lu jual jutaan...
Jangan mau kalo ditawar murah..sayang....
Bejo : iya mak..bejo juga tau...kn bejo dah capek2 ngerawat...
Kalo gitu bejo pamit ya mak...
#berangkat jual kambing

Tak lama kemudian

bejo : mak...kambing kita laku..jutaan...
Emak : alhamdulillah....
Bejo : pertamanya dia cuma nawar 500rb mak..
Ihh enak aja...kambingnya ditawar murah bnget...kagak bejo kasih...
Emak : bagus tuh jo..emang pembeli jman sekarang maunya murah mulu'...terus... Lu jawab apa wktu dia nawar gitu...
Bejo : bejo bilang...pesan emak kambingnya mesti dihargai jutaan pak...
Gitu mak...
Alhamdulillah....setelah mikir lama...
Akhirnya dia mau juga....harga jutaan..
Bejo : Memang berapa jo dia beli tuh kambing???berapa juta???
Bejo : setengah juta mak...
Hebat kan...sesuai pesan emak..jutaan...gimana???puas mak???
Emak : #*@?&@#*-+???
# semaput dadakan
===========================
Alkisah ada 3 pemuda sedang mempamerkan hp mreka

Junot :Gw kemaren bingung milih hp di mall ya udah gw beli I-Phone 5 ajah..
Xaor : Gw kemaren disuruh milih hp ama orang tua,ya udah gw milih BB aja deh*belum puas*
Agil : Gw kemaren mau beli hp tapi bingung banget loh,
Junot& xaor : knpa bngung?
Agil : soalnya semua hp itu ga pake kartu perdana semua..
Junot&xaor : *penasaran* kok gk pke kartu sih?
Agil : iya soalnya layarnya kecil sama cuma muncul angka digit dan +-x : doank!
Junot&xaor : ITU KALKULATOR BEO!!! *lempar ke kuburan*
===================================
Istri : "Pih, Mamih barusan lihat harga pakaian murah2 banget !!!
bener2 sangat murah pih !!Coba deh pih... Jas/Blazer cuman Rp.9.000,
Kebaya Rp. 8.000, Kimono Rp. 7.000, Daster Rp.5000, Kemeja Rp.7500,
Dan Safari Setelan Lkp hanya Rp.14.000, coba bayangin dech pih, murah
kan,.?? Dan masih banyak yang lainnya juga pih !!murah banget !!!"

Suami : "Dimana itu, Mih,.???"

Istri : "Toko baru di depan gang
kita tuh Pih..!"
==================================
Suatu pagi lewatlah seorang penjual daging."Dageeeng! Dageeeeennngg! !!" teriaknya. Seorang ibu rumah tangga yang
sedang sakit gigi sewot banget mendengarteriak an si tukang daging. Ibu : "Hei tukang daging!
Lu kagak punya otak ya....!!!???
"Tukang daging : "Wah
kebetulan gak punya, Bu. Hari ini daging semua..."
============================= 

GARA GARA SINYAL
Cowok:
aduh Bebz, nanti aja
telponnya, disini sinyal aku PUTUS
PUTUS ,,, !

Cewek : APPAAA!!! ?
tega kamu
ya,,, aku nelpon kamu dari paris ke indonesia kamu malah minta
putus !!! ! SALAH AKU APA COBA !!

Cowok: tuh kan, kamu salah
dengar,,, DISINI SINYALNYA JELEK!!!

Cewek: hikz-hikz-hikz... tega
kamu, kamu putusin aku karena, kamu bilang salah aku
karena aku jelek ???

Cowok:
Disini Aku nggak dapat
sinyal ! soalnya Operator aku
Ax*s lagi gangguan, aku sayang
kamu bebz !

Cewek: apaa!! kamu bilang? kamu
dpat gebetan baru, yang
namanya ANIS ? dan kamu lebih
sayang dia? tega kamu ! tega!

Cowok: ya alloh, Mati gue, Bukan
sayang, Aku minta kamu telpon aku sebentar lagi, Aku naik ke
menara dulu, ya,?

Cewek: apa?
oke, aku akan naik
menara eifel, dan aku akan
lompat, dan kamu nggak akan
ngeliat aku untuk selamanya ! dasar BUAYA! HABIS MANIS SEMPAK
DIBUANG !!!

Cowok: *#¥§%$€£
(NGUNYAH hp)
=======================================
Presiden bertanya pada ibu tua penjual kue,

Bpk : "Sudah berapa lama jualan kue?"
Ibu : "Sudah hampir 30 tahun.
Bpk : "Terus anak ibu mana, kenapa tidak ada yang bantu?" ...
Ibu : "Anak saya ada 4, yang
ke-1 di KPK,
ke-2 di POLDA,
ke-3 di Kejaksaan dan yang
ke-4 di DPR, jadi mereka sibuk
sekali pak..."

Presiden kemudian
menggeleng-gele -ngkan kepala karena kagum...

Lalu dengan percaya diri Bapak Presiden
berbicara kesemua hadirin yang menyertai beliau, "Meskipun hanya jualan kue, ibu ini bisa menjadikan anaknya sukses dan jujur tidak korupsi...karen -a kalau mereka korupsi,
pasti kehidupan Ibu ini sudah sejahtera dan tinggal dirumah
mewah..."

Lalu sambil mengarahkan mike
yang sedang di pegangnya ,Bapak Presiden kembali
berbicara kepada wanita penjual kue tersebut ...
Bpk : "Apa jabatan anak di POLDA, KPK,KEJAKSAAN dan DPR?"

Lalu dengan polosnya sang wanita penjual kue tersebut itu berkata :"Sama... mereka berjualan kue juga disana ..."

Bpk : @#$%$^@%

#Kejang-kejang   by:jamaludin miftahurrozak

Sabtu, 05 April 2014


Pangeran Antasari Ahli Strategi Grilya
Pahlawan Nasional asal Kalsel, Pangeran Antasari.
Pangeran Antasari dikenal sebagai pejuang kemerdekaan yang sangat gigih melawan penjajah Belanda, kata Bupati Batiola H Hasanuddin Murad.
Selain itu, kata bupati pada peringatan ke 148 tahun wafatnya Pahlawan Nasional Antasari, dia  juga dikenal pribadi yang besar dan seorang ahli strategi perang grilya yang mampu memimpin dan menggerakan para pengikutnya dalam mencapai tujuan bersama.
Kunci keberhasilan perjuangan pada waktu itu tidak lain dari semangat heroisme dan patriotisme rela berkorban serta keikhlasan yang jauh dari pamrih yang dimiliki oleh para pejuang, tutur Hasanuddin Murad.
Suatu semangat yang saat ini sedang mengalami erosi dan terdegradasi oleh pola kepentingan individual yang semakin menonjol.
Tema yang ditetapkan pada peringatan wafatnya Pangeran Antasari tahun 2010 adalah “Melalui peringatan wafatnya Pangeran Antasari ke-148 tahun, tanamkan dan tumbuhkan semangat serta keikhlasan dalam meneruskan membangun Kalimantan Selatan.”
Tema  memiliki tiga kata kunci yang patut diperhatikan bersama yakni semangat dan keikhlasan serta meneruskan membangun Kalsel. Dengan mewarisi dan meneladani semangat dan keikhlasan Pangeran Antasari dalam memperjuangkan kemerdekaan akan menjadi motivasi dan inspirasi bagi semua sebagai generasi penerus dalam meneruskan dan membangun Kabupaten Batola sebagai bagian intergral dari Provinsi Kalsel dan bangsa Indonesia.Dengan motivisi dan inspirasi itulah seharusnya kita semua merasa terpanggil untuk mengaktualisasikan semangat dan nilai-nilai kejuangan yang pernah dikobarkan para pahlawan terutama dalam kaitan mewujudkan cita-cita kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegera, ajak bupati. Kewajiban untuk mengaktualisasikan semangat dan nilai-nilai kejuangan menjadi semakin penting, lanjut dia, di saat dihadapkan pada berabagai persoalan bangsa, dimana sebagai bagian integral dari NKRI persoalan bangsa juga berpengaruh terhadap kondisi politik, ekonomi, sosial, budaya, serta keamanan di daerah.
BY :M.Syifa'uddin haya

Cut Nyak Dien
Nangroe Aceh Darussalam merupakan daerah yang banyak melahirkan pahlawan perempuan yang gigih tidak kenal kompromi melawan kaum imperialis. Cut Nyak Dien merupakan salah satu dari perempuan berhati baja yang di usianya yang lanjut masih mencabut rencong dan berusaha melawan pasukan Belanda sebelum ia akhirnya ditangkap.
Pahlawan Kemerdekaan Nasional kelahiran Lampadang, Aceh, tahun 1848, ini sampai akhir hayatnya teguh memperjuangkan kemerdekaan bangsanya. Wanita yang dua kali menikah ini, juga bersuamikan pria-pria pejuang. Teuku Ibrahim Lamnga, suami pertamanya dan Teuku Umar suami keduanya adalah pejuang-pejuang kemerdekaan bahkan juga Pahlawan Kemerdekaan Nasional.
TJOET NJAK DIEN lahir pada 1848 dari keluarga kalangan bangsawan yang sangat taat beragama. Ayahnya bernama Teuku Nanta Seutia, uleebalang VI Mukim, bagian dari wilayah Sagi XXV. Leluhur dari pihak ayahnya, yaitu Panglima Nanta, adalah keturunan Sultan Aceh yang pada permulaan abad ke-17 merupakan wakil Ratu Tajjul Alam di Sumatra Barat. Ibunda Cut Nyak Dhien adalah putri uleebalang bangsawan Lampagar.
Sebagaimana lazimnya putri-putri bangsawan Aceh, sejak kecil Tjoet Njak Dien memperoleh pendidikan, khususnya pendidikan agama. Pendidikan ini selain diberikan orang tuanya, juga para guru agama. Pengetahuan mengenai rumah tangga, baik memasak maupun cara menghadapi atau melayani suami dan hal-hal yang menyangkut kehidupan sehari-hari, didapatkan dari ibunda dan kerabatnya. Karena pengaruh didikan agama yang amat kuat, didukung suasana lingkungannya, Tjoet Njak Dhien memiliki sifat tabah, teguh pendirian dan tawakal.
Tjoet Njak Dien dibesarkan dalam lingkungan suasana perjuangan yang amat dahsyat, suasana perang Aceh. Sebuah peperangan yang panjang dan melelahkan. Parlawanan yang keras itu semata-mata dilandasi keyakinan agama serta perasaan benci yang mendalam dan meluap-luap kepada kaum kafir.
Tjoet Njak Dien dinikahkan oleh orang tuanya pada usia belia, yaitu tahun 1862 dengan Teuku Ibrahim Lamnga putra dari uleebalang Lam Nga XIII. Perayaan pernikahan dimeriahkan oleh kehadiran penyair terkenal Abdul Karim yang membawakan syair-syair bernafaskan agama dan mengagungkan perbuatan-perbuatan heroik sehingga dapat menggugah semangat bagi yang mendengarkannya, khususnya dalam rangka melawan kafir (Snouck Hourgronje, 1985: 107). Setelah dianggap mampu mengurus rumah tangga sendiri, pasangan tersebut pindah dari rumah orang tuanya. Selanjutnya kehidupan rumah tangganya berjalan baik dan harmonis. Mereka dikaruniai seorang anak laki-laki.
Jiwa pejuang memang sudah diwarisi Cut Nyak Dien dari ayahnya yang seorang pejuang kemerdekaan yang tidak kenal kompromi dengan penjajahan. Dia yang dibesarkan dalam suasana memburuknya hubungan antara kerajaan Aceh dan Belanda semakin mempertebal jiwa patriotnya.
Ketika perang Aceh meletus tahun 1873, suami Tjoet Njak Dien turut aktif di garis depan sehingga merupakan tokoh peperangan di daerah VI Mukim. Karena itu Teuku Ibrahim jarang berkumpul dengan istri dan anaknya. Tjoet Njak Dien mengikhlaskan keterlibatan suaminya dalam peperangan, bahkan menjadi pendorong dan pembakar semangat juang suaminya. Untuk mengobati kerinduan pada suaminya yang berada jauh di medan perang, sambil membuai sang buah hatinya ia menyanyikan syair-syair yang menumbuhkan semangat perjuangan. Ketika sesekali suaminya pulang ke rumah, maka yang dibicarakan dan dilakukan Tjoet Njak Dien tak lain adalah hal-hal yang berkaitan dengan perlawanan terhadap kaum kafir Belanda.
Begitu menyakitkan perasaaan Cut Nyak Dien akan kematian suaminya yang semuanya bersumber dari kerakusan dan kekejaman kolonial Belanda. Hati ibu muda yang masih berusia 28 tahun itu bersumpah akan menuntut balas kematian suaminya sekaligus bersumpah hanya akan menikah dengan pria yang bersedia membantu usahanya menuntut balas tersebut. Hari-hari sepeninggal suaminya, dengan dibantu para pasukannya, dia terus melakukan perlawanan terhadap pasukan Belanda.
Dua tahun setelah kematian suami pertamanya atau tepatnya pada tahun 1880, Cut Nyak Dien menikah lagi dengan Teuku Umar, kemenakan ayahnya. Sumpahnya yang hanya akan menikah dengan pria yang bersedia membantu menuntut balas kematian suami pertamanya benar-benar ditepati. Teuku Umar adalah seorang pejuang kemerdekaan yang terkenal banyak mendatangkan kerugian bagi pihak Belanda.
Perlawanan terhadap Belanda kian hebat. Beberapa wilayah yang sudah dikuasai Belanda berhasil direbutnya. Dengan menikahi Tjoet Njak Dien mengakibatkan Teuku Umar kian mendapatkan dukungan. Meskipun telah mempunyai istri sebelumnya, Tjoet Njak Dien lah yang paling berpengaruh terhadap Teuku Umar. Perempuan inilah yang senantiasa membangkitkan semangat juangnya, mempengaruhi, mengekang tindakannya, sekaligus menghilangkan kebiasaan buruknya.
Sekilas mengenai Teuku Umar. Teuku Umar terkenal sebagai seorang pejuang yang banyak taktik. Pada tahun 1893, pernah berpura-pura melakukan kerja sama dengan Belanda hanya untuk memperoleh senjata dan perlengkapan perang. Setelah tiga tahun berpura-pura bekerja sama, Teuku Umar malah berbalik memerangi Belanda. Tapi dalam satu pertempuran di Meulaboh pada tanggal 11 Pebruari 1899, Teuku Umar gugur.
Sejak meninggalnya Teuku Umar, selama 6 tahun Tjoet Njak Dien mengordinasikan serangan besar-besaran terhadap beberapa kedudukan Belanda. Segala barang berharga yang masih dimilikinya dikorbankan untuk mengisi kas peperangan. Cut Nyak Dien kembali sendiri lagi. Tapi walaupun tanpa dukungan dari seorang suami, perjuangannya tidak pernah surut, dia terus melanjutkan perjuangan di daerah pedalaman Meulaboh. Dia seorang pejuang yang pantang menyerah atau tunduk pada penjajah. Tidak mengenal kata kompromi bahkan walau dengan istilah berdamai sekalipun.        by :YUDI AGUNG SETIAWAN
ANTARA TIGA KOTA


Oleh :
Emha Ainun Najib

di yogya aku lelap tertidur
angin di sisiku mendengkur
seluruh kota pun bagai dalam kubur
pohon-pohon semua mengantuk
di sini kamu harus belajar berlatih
tetap hidup sambil mengantuk
kemanakah harus kuhadapkan muka
agar seimbang antara tidur dan jaga ?
Jakrta menghardik nasibku
melecut menghantam pundakku
tiada ruang bagi diamku
matahari memelototiku
bising suaranya mencampakkanku
jatuh bergelut debu
kemanakah harus juhadapkan muka
agar seimbang antara tidur dan jaga
surabaya seperti ditengahnya
tak tidur seperti kerbau tua
tak juga membelalakkan mata
tetapi di sana ada kasihku
yang hilang kembangnya
jika aku mendekatinya
kemanakah haru kuhadapkan muka
agar seimbang antara tidur dan jaga ?
Antologi Puisi XIV Penyair Yogya, MALIOBORO,
1997


by: tubagus yasin/37
      m azharun nahar/27
      yuzqy izha/40

Kamis, 03 April 2014


Denting piano kala jemari menari
Nada merambat pelan, di kesunyian malam
Saat datang rintik hujan
Bersama sebuah bayangan yang pernah terlupakan
Hati kecil berbisik, untuk kembali padanya
Seribu kata menggoda, seribu sesal didepan mata

Seperti menjelma
Waktu aku tertawa, kala memberimu dosa
Oh maafkanlah, oh maafkanlah
sumber www.rizkyonline.com
Rasa sesal di dasar hati
Diam tak mau pergi
Haruskah aku lari dari kenyataan ini
Pernah ‘ku mencoba ‘tuk sembunyi
Namun senyummu tetap mengikuti
Rasa sesal di dasar hati
Diam tak mau pergi
Haruskah aku lari dari kenyataan ini
Pernah ‘ku mencoba ‘tuk sembunyi
Namun senyummu tetap mengikuti
Rasa sesal di dasar hati
Diam tak mau pergi
Haruskah aku lari dari kenyataan ini
Rasa sesal di dasar hati
Diam tak mau pergi
Haruskah aku lari dari kenyataan ini
Pernah ‘ku mencoba ‘tuk sembunyi
Namun senyummu tetap mengikuti


ini lah arti persahabatan     by: krisdianto      no :  18     

Rabu, 02 April 2014

#Intermisuh : kepribadian demit seng isok di tiru# 1. Tuyul Masio sek cilik, de'e wes mandiri isok golek duwek dewe ! 2. Kuntilanak Masio susah utowo seneng de'e mesti ngguyu terus, iku nunjukno lek kepribadiane kuntilanak iku optimis ! 3. Pocong Mulai ket mbiyen pakaian'e gak tau ganti, artine Pocong iku sederhana gak tertarik karo fashion seng terus berkembang ! 4. Nyi Roro Kidul Masio de'e menetap nang lautan, tapi cara pakaian'e Nyi Roro sopan karo lengkap, gak tau tumon de'e gawe pakaian renang utowo gawe bikini, iku nunjukno lek de'e iku wong wedok seng duwe etika karo jogo kehormatan gak koyok arek saiki ! 5. Jelangkung Teko gak onok seng ngundang, moleh gak onok seng ngeterno, iku artine de'e gak tau gelem ngerepoti uwong liyo ! 6. Genderuwo Yoiki demit seng paling mbois, masio de'e elek, medeni, mambu, ngentutan, nggilani, wes pokok'e seng elek-elek, tapi de'e termasuk demit seng paling sabar. Buktine de'e gelem moco intermisuh iki sampek entek ! iq guyonan ojk dilebok no ati waskum Iki mek sekedar guyon rek, # by: eka candra ajia warna #

semoga seluruh siswa siswi MTsN Denanyar Jombang lulus 100 % . . . . . Amin

Selasa, 01 April 2014

FOTO-FOTO & VIDEO KLS 9-A


VIDEO SAAT ANK2 9-A IKUT SERIBU REBANA

cerpen persahabatan




Persahabatan yang Berawal dari Permusuhan



Sahabat selalu ada disaat kita membutuhkannya, menemani kita disaat kita kesepian, ikut tersenyum disaat kita bahagia, bahkan rela mengalah padahal hati kecilnya menangis. Kita tak pernah tau kapan dan melalui peristiwa apa kita bisa menemukan seorang sahabat. Mungkin ada persahabatan yang berawal dari perkelahian.
Kring… kring… kring, si penunjuk waktu kembali membangunkanku. Aku pun bergegas untuk bangun, merapikan tempat tidur dan mandi.
“I feel good…!” aku bernyanyi nyaring di dalam kamar mandi. Untuk memuaskan keinginanku yang tak kesampaian menjadi seorang penyanyi terkenal.

Setelah selesai mandi, aku memakai seragam dengan rapi dan menyisir rambut. Saat sedang asik menyisir rambut, tiba-tiba terdengar suatu suara dari arah dapur.
“Jangan berlama-lama sisirannya! Ayo cepat kamu sarapan!” Ternyata itu adalah suara makhluk yang paling cerewet di bumi ini, namun ia sangat kusayangi. Itulah mamaku. Tak terbayang olehku saat dalam kandungan, ia selalu membawaku kemana-mana, tak pernah aku ditinggalkannya.

Tiba di dapur, ku lihat makanan favoritku terhidang di meja makan, yaitu gulai ayam.
“Nyam-nyam, enak banget gulai ayamnya ma. Jika ada kontes masak-memasak gulai, mama pasti menang.” pujiku kepada mama sambil melahap makananku.
“Hahahaha… bisa saja kamu ini.” Jawab mama sambil tersenyum simpul kepadaku.

Waktu telah menunjukkan pukul 06.30 Wib, saatnya untuk berangkat ke sekolah. Tak lupa aku membawa topi upacara dan memasukkannya ke dalam tas, karena saat ini adalah hari senin. Namun baru saja mau melangkah keluar rumah, ada suara itu lagi terdengar (suara mama).
“Eits..! jangan langsung pergi, pamitan dulu pada mama.” ucap mama dengan tegas ambil menjulurkan tangan kanannya.
“Oh iya, aku lupa.” aku pun menyalam tangan mama dan berpamitan untuk berangkat sekolah.
“Hati-hati di jalan ya, nak.” seru mama dari depan pintu rumah.
“Iya ma.” jawabku

Kutelusuri jalan dengan seorang diri. Sambil berjalan aku bernyanyi dengan sendu (dengan sedikit mengubah kata-kata dari lagu itu, agar nyanyian itu sama seperti pengalamanku). “Makan-makan sendiri, cuci piring sendiri, ke sekolah jalan sendiri, pulangnya juga sendiri”
Setelah lama berjalan, akhirnya aku sampai di sekolah.
“Huh… capek.” Kutarik nafas panjang sambil menghempaskan badan ke bangku. Saat lagi enak duduk di dalam kelas sambil mengobrol dengan teman-taman, tiba-tiba… “Teng… teng… teng” terdengar bunyi bel masuk.
“Huh… bunyi itu kembali terdengar” ujarku dalam hati sambil mengerutkan dahi. Lalu kuambil topi upacara dari dalam tas dan segera mengenakannya.

Saat di lapangan upacara aku berbaris di sebelah kanan Nia dan di belakang Sofi. Upacara pun berjalan dengan hikmat, namun saat dipertengahan, aku mencium bau busuk dari arah depanku. Karena yang berbaris di depanku Sofi, maka aku mengira bahwa dialah yang berbau busuk. Tanpa pikir panjang, aku langsung menyindirnya dengan pedas.
“Teman-teman, sepertinya ada sesuatu yang mengganggu pernafasanku. Seperti bau busuk makanan basi, sumbernya berasal tepat dari arah depanku. Mungkin ada seseorang yang tidak mandi dan tidak menyuci bajunya. Sehingga bau busuk dari badannya itu menyebar ke seluruh penjuru bumi.” Sindirku pedas. Mendengar sindiranku, Sofi pun menoleh ke belakang.
“Hei! tutup mulutmu itu ya, setiap ke sekolah aku selalu mandi dan memakai seragam yang sudah dicuci bersih. Jadi jangan sembarangan menuduh dong!” tutur Sofi dengan wajah yang merah seperti tomat.
“Memang kenyataannya kok, buktinya bajumu bau busuk.” balasku dengan sedikit menaikkan alis sebelah kiri.
“Pokoknya bau busuk itu bukan berasal dari bajuku.” ujar Sofi yang sepertinya mau menjatuhkan butiran-butiran kristal itu dari matanya.
“Ha… ha… ha, mana mungkin kamu mau mengaku.” ucapku dengan nada yang agak sedikit mengejek.
“Terserah kamu deh, mau percaya padaku atau tidak. Dasar nenek sihir!” kata Sofi sembari mengusap butiran-butiran kristal yang tak terasa telah membasahi pipinya.

Karena kejadian itu, aku dan Sofi pun bertengkar.
“Teng… teng… teng…” bel tanda pulang sekolah pun berbunyi. Aku pun segera pulang ke rumah dengan berjalan kaki.
Sesampai di rumah, kuganti baju lalu makan siang dan tidur.
T
ak terasa hari sudah menunjukkan sore. Aku pun segera mandi.
“Aku jahat sekali ya, sudah menuduh Sofi sembarangan, padahalkan belum ada buktinya.” kataku dalam hati sambil menyadari semua kesalahanku.

Hari telah menunjukkan pukul 19.00 Wib, waktunya untuk belajar. Aku bergegas ke kamar dan menyusun jadwal pelajaran untuk esok hari. Saat baru membuka tasku, tercium bau yang tak sedap.
“Seperti bau busuk yang di sekolah tadi.” ungkapku dalam hati.

Aku mulai penasaran asal bau busuk itu. Setelah mengeluarkan seluruh isi tas, aku pun menemukan asal bau busuk itu. Ternyata bau busuk itu berasal dari topiku yang terkena bakwan basi pada minggu lalu. Aku pun terdiam dan mulai berpikir, ternyata aku telah salah menuduh Sofi, rupanya bau busuk itu berasal dari topiku.
Esok harinya aku berangkat ke sekolah. Di sekolah aku melihat Sofi sedang menyapu kelas. Kulemparkan senyuman padanya, namun ia malah membuang muka. Ternyata dia masih marah padaku. Aku berusaha untuk meminta maaf padanya dengan cara mendekatinya, namun ia selalu saja pergi saat aku menghampirinya.
Sudah 5 hari aku berusaha untuk meminta maaf padanya, namun tak pernah berhasil. Hari demi hari kulalui dengan rasa bersalah yang amat dalam. Akhirnya ku temukan ide untuk meminta maaf padanya, yaitu dengan memberinya sepucuk surat dan coklat.
Selang sehari, akhirnya suratku dibalas oleh Sofi. Ia menerima permintaan maafku dengan syarat apabila aku tidak mengulangi kesalahan itu lagi, dan akhirnya kami pun kembali berteman dan malahan semakin akrab saja.
Keesokan harinya aku mengajak Sofi untuk bermain di taman sambil menikmati indahnya sinar keemasan si kulit bundar.
“Fi, lihat deh indah banget ya sinar matahari itu. Aku sangat terpesona padanya.” ucapku
“Iya nih, aku juga sangat senang melihat sinar matahari pada sore hari.” jawab Sofi
“Lihat deh, disana ada pohon besar yang sangat indah. Ayo kita ukir nama kita pada batang pohon itu, agar persahabatan kita tidak pernah pudar dan tetap abadi.” kataku sambil mengambil 2 buah paku yang berada di dekat kami untuk mengukir batang pohon itu.
“Ide kamu bagus juga.” jawab Sofi setuju.
Nama kami pun terukir indah di batang pohon itu.

Selesai mengukir, kami berjalan-jalan di dekat sebuah kolam yang agak dalam. Entah mengapa, tiba-tiba Sofi terperosok masuk ke dalam kolam itu.
“Tolong-tolong aku tenggelam.” teriak Sofi keras sambil berusaha menjaga kepalanya agar tetap berada di atas permukaan air. Kemudian tanpa pikir panjang aku langsung masuk ke dalam kolam itu dan berusaha menolong Sofi. Kudorong badannya dengan sekuat tenaga agar ia bisa keluar dari kolam itu, namun tak kusadari perlahan-lahan tubuhku terdorong masuk ke dalam lumpur yang lengket. Akhirnya Sofi bisa keluar dari kolam itu, namun malah aku yang tak bisa menyelamatkan diri, karena tubuhku telah terdorong masuk ke dalam lumpur.

Karena melihat keadaanku yang sudah lemas dan hampir tenggelam, maka Sofi memanggil orangtuanya, karena kebetulan rumahnya sangat dekat dari taman. Namun saat Sofi dan orangtuanya tiba, kepalaku sudah tak kelihatan lagi di atas permukaan air. Aku sudah tenggelam karena terjebak di lumpur yang dalam. Kemudian dengan sigap ayah Sofi mencariku di dalam kolam. Akhirnya aku ketemu dan langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Setelah sadar, kulihat papa, mama, Shofi, om Dahlan (papa Shofi), dan tante Nuri (mama Shofi) berdiri memperhatikanku yang berbaring diatas tempat tidur. Setelah melihatku sudah sadar, Sofi pun langsung berbicara kepadaku.
“Makasih ya atas pertolonganmu tadi” ungkap Sofi sambil mengusap air mata yang telah membasahi pipinya yang imut itu.
“Iya sama-sama.” jawabku sambil tersenyum simpul kepadanya.
“Aku mau bertanya satu hal padamu. Mengapa sih kamu tadi rela mengorbankan nyawamu demi aku?” tanya Sofi penasaran. Kemudian aku pun menjawab pertanyaan Sofi dengan satu kalimat.
“Karena kita sahabat” jawabku sambil tersenyum. Kemudian kami berdua pun saling berpelukan dan meneteskan air mata haru



Fauzi/06
Deni/08
Jefri/17
A’an/25
Priyo/32

Kabupaten Jombang

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Untuk tumbuhan dengan nama yang sama, lihat Jombang (tumbuhan). Untuk kegunaan lain, lihat Jombang (disambiguasi).
Kabupaten Jombang
Dari kiri atas ke kanan bawah: Ringin Contong, Kebon Rojo, Tugu Adipura, Keraton Jombang (pusat perbelanjaan), Relief Candi Arimbi, Pondok Pesantren Tebuireng, Pabrik CJI, Tirta Wisata, Wisata Alam Wonosalam, Soto Dokk, GKJW Mojowarno, Klenteng Hong San Kiong
Dari kiri atas ke kanan bawah: Ringin Contong, Kebon Rojo, Tugu Adipura, Keraton Jombang (pusat perbelanjaan), Relief Candi Arimbi, Pondok Pesantren Tebuireng, Pabrik CJI, Tirta Wisata, Wisata Alam Wonosalam, Soto Dokk, GKJW Mojowarno, Klenteng Hong San Kiong
Locator kabupaten jombang.png
Peta lokasi Kabupaten Jombang
Koordinat: 5.2° - 5.3° BT dan 7.2° - 7.45° LS
Provinsi Jawa Timur
Hari jadi 1910 (fakta)
1950 (hukum)
Dasar hukum UU No. 12/1950
Ibu kota Jombang
Pemerintahan
 - Bupati Drs. Ec. H. Nyono Suharli W.
 - Wakil Bupati Hj. Mundjidah Wahab, BA
 - DAU Rp. 664.825.242.000,-(2011)[1]
Luas 1.159,50 km2
Populasi
 - Total 1.201.557 jiwa (2010)
 - Kepadatan 1.036,27 jiwa/km2
Demografi
 - Bahasa Indonesia
Jawa
 - Zona waktu WIB (UTC+7)
 - Kode area telepon 0321
Pembagian administratif
 - Kecamatan 21
 - Kelurahan 306
 - Situs web www.jombangkab.go.id
Jombang adalah kabupaten yang terletak di bagian tengah Provinsi Jawa Timur. Luas wilayahnya 1.159,50 km²[2], dan jumlah penduduknya 1.201.557 jiwa (2010), terdiri dari 597.219 laki-laki dan 604.338 perempuan. Pusat kota Jombang terletak di tengah-tengah wilayah Kabupaten, memiliki ketinggian 44 meter di atas permukaan laut, dan berjarak 79 km (1,5 jam perjalanan) dari barat daya Kota Surabaya, ibu kota Provinsi Jawa Timur. Jombang memiliki posisi yang sangat strategis, karena berada di persimpangan jalur lintas selatan Pulau Jawa (Surabaya-Madiun-Jogjakarta), jalur Surabaya-Tulungagung, serta jalur Malang-Tuban.[3]
Jombang juga dikenal dengan sebutan Kota Santri, karena banyaknya sekolah pendidikan Islam (pondok pesantren) di wilayahnya.[4] Bahkan ada pameo yang mengatakan Jombang adalah pusat pondok pesantren di tanah Jawa karena hampir seluruh pendiri pesantren di Jawa pasti pernah berguru di Jombang. Di antara pondok pesantren yang terkenal adalah Tebuireng, Denanyar, Tambak Beras, dan Darul Ulum (Rejoso).
Banyak tokoh terkenal Indonesia yang dilahirkan di Jombang, di antaranya adalah mantan Presiden Indonesia yaitu KH Abdurrahman Wahid, pahlawan nasional KH Hasyim Asy'ari dan KH Wahid Hasyim, tokoh intelektual Islam Nurcholis Madjid, serta budayawan Emha Ainun Najib dan seniman Cucuk Espe.
Konon, kata Jombang merupakan akronim dari kata berbahasa Jawa yaitu ijo (Indonesia: hijau) dan abang (Indonesia: merah). Ijo mewakili kaum santri (agamis), dan abang mewakili kaum abangan (nasionalis/kejawen). Kedua kelompok tersebut hidup berdampingan dan harmonis di Jombang. Bahkan kedua elemen ini digambarkan dalam warna dasar lambang daerah Kabupaten Jombang.[5]

Sejarah

Penemuan fosil Homo mojokertensis di lembah Sungai Brantas menunjukkan bahwa seputaran wilayah yang kini adalah Kabupaten Jombang diduga telah dihuni sejak ratusan ribu tahun yang lalu.
Tahun 929, Raja Mpu Sindok memindahkan pusat Kerajaan Mataram dari Jawa Tengah ke Jawa Timur, diduga karena letusan Gunung Merapi atau serangan Kerajaan Sriwijaya. Beberapa literatur menyebutkan pusat kerajaan yang baru ini terletak di Watugaluh. Suksesor Mpu Sindok adalah Sri Isyana Tunggawijaya (947-985) dan Dharmawangsa (985-1006). Tahun 1006, sekutu Sriwijaya menghancurkan ibukota kerajaan Mataram dan menewaskan Raja Dharmawangsa. Airlangga, putera mahkota yang ketika itu masih muda, berhasil meloloskan diri dari serbuan Sriwijaya, dan ia menghimpun kekuatan untuk mendirikan kembali kerajaan yang telah runtuh. Bukti petilasan sejarah Airlangga sewaktu menghimpun kekuatan kini dapat dijumpai di Sendang Made, Kecamatan Kudu. Tahun 1019, Airlangga mendirikan Kerajaan Kahuripan, yang kelak wilayahnya meliputi Jawa Timur, Jawa Tengah, Bali; serta mengadakan perdamaian dengan Sriwijaya.
Pada masa Kerajaan Majapahit, wilayah yang kini Kabupaten Jombang merupakan gerbang Majapahit. Gapura barat adalah Desa Tunggorono, Kecamatan Jombang, sedang gapura selatan adalah Desa Ngrimbi, Kecamatan Bareng. Hingga ini banyak dijumpai nama-nama desa/kecamatan yang diawali dengan prefiks mojo-, di antaranya Mojoagung, Mojowarno, Mojojejer, Mojotengah, Mojotrisno, Mojongapit, dan sebagainya. Salah satu peninggalan Majapahit di Jombang adalah Candi Arimbi di Kecamatan Bareng.
Menyusul runtuhnya Majapahit, agama Islam mulai berkembang di kawasan, yang penyebarannya dari pesisir pantai utara Jawa Timur. Jombang kemudian menjadi bagian dari Kerajaan Mataram Islam. Seiring dengan melemahnya pengaruh Mataram, Kolonialisasi Belanda menjadikan Jombang sebagai bagian dari wilayah VOC pada akhir abad ke-17, yang kemudian sebagai bagian dari Hindia Belanda. Etnis Tionghoa juga berkembang; Kelenteng Hong San Kiong di Gudo, yang konon didirikan pada tahun 1700 masih berfungsi hingga kini. Hingga kini pun masih ditemukan sejumlah kawasan yang mayoritasnya adalah etnis Tionghoa dan Arab.
Tahun 1811, didirikan Kabupaten Mojokerto, di mana meliputi pula wilayah yang kini adalah Kabupaten Jombang. Jombang merupakan salah satu residen di dalam Kabupaten Mojokerto. Bahkan Trowulan (di mana merupakan pusat Kerajaan Majapahit), adalah masuk dalam kawedanan (onderdistrict afdeeling) Jombang.
Alfred Russel Wallace (1823-1913), naturalis asal Inggris yang memformulasikan Teori Evolusi dan terkenal akan Garis Wallace, pernah mengunjungi dan bermalam di Jombang ketika mengeksplorasi keanekaragaman hayati Indonesia.
Tahun 1910, Jombang memperoleh status Kabupaten, yang memisahkan diri dari Kabupaten Mojokerto, dengan Raden Adipati Arya Soeroadiningrat sebagai Bupati Jombang pertama.[6] Masa pergerakan nasional, wilayah Kabupaten Jombang memiliki peran penting dalam menentang kolonialisme. Beberapa putera Jombang merupakan tokoh perintis kemerdekaan Indonesia, seperti KH Hasyim Asy'ari (salah satu pendiri NU dan pernah menjabat ketua Masyumi) dan KH Wachid Hasyim (salah satu anggota BPUPKI termuda, serta Menteri Agama RI pertama).
Undang-undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Provinsi Jawa Timur mengukuhkan Jombang sebagai salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Timur.

Pembagian wilayah administratif

Peta administratif Kabupaten Jombang
Kabupaten Jombang terdiri atas 21 kecamatan, yang mencakup 306 desa dan 4 kelurahan.[7] Sebagai pusat pemerintahan adalah Kecamatan Jombang. Kecamatan Ngusikan, merupakan pemekaran dari Kecamatan Kudu yang dibentuk pada tahun 2001.
No. Kecamatan Luas Wilayah
(km²)
Jumlah
desa/kelurahan
1 Bandar Kedungmulyo 32,50 11
2 Perak 29,05 13
3 Gudo 34,39 18
4 Diwek 47,70 20
5 Ngoro 49,86 13
6 Mojowarno 78,62 19
7 Bareng 94,27 13
8 Wonosalam 121,63 9
9 Mojoagung 60,18 18
10 Sumobito 47,64 21
11 Jogoroto 28,28 11
12 Peterongan 29,47 14
13 Jombang 36,40 20
14 Megaluh 28,41 13
15 Tembelang 32,94 15
16 Kesamben 51,72 14
17 Kudu 77,75 11
18 Ngusikan 34,98 11
19 Ploso 25,96 13
20 Kabuh 97,35 16
21 Plandaan 120,40 13

Geografi

Relief

Peta topografi Kabupaten Jombang
Sebagian besar wilayah Kabupaten Jombang merupakan dataran rendah, yakni 90% wilayahnya berada pada ketinggian kurang dari 500 meter dpl. Secara umum Kabupaten Jombang dapat dibagi menjadi 3 bagian:
  • Bagian utara, terletak di sebelah utara Sungai Brantas, meliputi sebagian besar Kecamatan Plandaan, Kecamatan Kabuh, dan sebagian Kecamatan Ngusikan dan Kecamatan Kudu. Merupakan daerah perbukitan kapur yang landai dengan ketinggian maksimum 500 m di atas permukaan laut. Perbukitan ini merupakan ujung timur Pegunungan Kendeng.
  • Bagian tengah, yakni di sebelah selatan Sungai Brantas, merupakan dataran rendah dengan tingkat kemiringan hingga 15%. Daerah ini merupakan kawasan pertanian dengan jaringan irigasi yang ekstensif serta kawasan permukiman penduduk yang padat.
  • Bagian selatan, meliputi Kecamatan Wonosalam dan sebagian Kecamatan Bareng dan Mojowarno. Merupakan daerah pegunungan dengan kondisi wilayah yang bergelombang. Semakin ke tenggara, semakin tinggi. Hanya sebagian Kecamatan Wonosalam yang memiliki ketinggian di atas 500 m.

Sungai

Sungai Brantas, yang merupakan sungai terbesar di Jawa Timur, memisahkan Kabupaten Jombang menjadi dua bagian: bagian utara (24%) dan bagian selatan (76%), sepanjang ±44 km. Kabupaten Jombang juga terus berupaya dalam menyelamatkan tanggul dan ekosistem yang ada di sepanjang sungai Brantas. Langkah itu antara lain, dengan membentuk Kelompok Masyarakat (Pokmas) yang anggotanya terdiri dari para penambang pasir yang ada di 8 kecamatan, dan tersebar di 34 desa.[8] Sungai-sungai lain yang signifikan adalah Sungai Marmoyo (23 km), Sungai Ngotok Ring Kanal (27 km), Sungai Konto (14 km), Sungai Gunting (12 km), dan Sungai Jurangjero (12 km).

Iklim dan cuaca

Wilayah Kabupaten Jombang mempunyai letak geografi antara 5.20° - 5.30° Bujur Timur dan antara :7.20' dan 7.45' lintang selatan dengan luas wilayah 115.950 Ha atau 2,4 % luas Provinsi Jawa Timur.
Keadaan iklim khususnya curah hujan di Kabupaten Jombang yang terletak pada ketinggian 500 meter dari permukaan laut mempunyai curah hujan relatif rendah yakni berkisar antara 1750 - 2500 mm pertahun. Sedangkan untuk daerah yang terletak pada ketinggian lebih dari 500 meter dari permukaan air laut, rata-rata curah hujannya mencapai 2500 mm pertahunnya.
Kabupaten Jombang adalah termasuk yang mempunyai iklim tropis, sedangkan berdasarkan hasil perhitungan menurut klasifikasi yang diberikan oleh Smidt dan Ferguson termasuk tipe iklim D. Dimana tipe ini biasanya musim penghujan jatuh pada bulan Oktober sampai April dan musim kemarau jatuh pada bulan Mei sampai dengan bulan Oktober.[9]

Tata guna lahan

Pola penggunaan tanah di Kabupaten Jombang (2003) terbanyak digunakan untuk area persawahan (42%), diikuti dengan permukiman (19%), hutan (18%), tegal (12%), dan lainnya. Sebagian besar sawah (82%) merupakan irigasi teknis, dan sebagian (10%) merupakan sawah tadah hujan.

Penduduk

Demografi

Jumlah penduduk Kabupaten Jombang adalah 1.201.557 jiwa (2010) terdiri dari 597.219 laki-laki dan 604.338 perempuan. Sedikitnya 55% penduduk tinggal di wilayah perkotaan. Kepadatan penduduk di Kabupaten Jombang sebesar 997 jiwa/km². Konsentrasi sebaran penduduk terutama di Kecamatan Jombang (dengan tingkat kepadatan penduduk tertinggi, yakni 3.198 jiwa/km²), Kecamatan Tembelang (bagian selatan), Kecamatan Peterongan (bagian tengah dan selatan), Kecamatan Jogoroto, Kecamatan Mojowarno (bagian utara dan timur), sepanjang jalan raya Jombang-Peterongan-Mojoagung-Mojokerto, serta sepanjang jalan raya Jombang-Diwek-Blimbing-Ngoro-Kandangan. Kawasan padat penduduk lainnya adalah kawasan perkotaan di kecamatan Ploso, Perak, dan Ngoro. Bagian barat laut (yang merupakan perbukitan kapur) dan bagian tenggara (yang merupakan daerah pegunungan) merupakan kawasan yang memiliki kepadatan penduduk jarang. Pertumbuhan penduduk tahun 2007 s/d 2009 meningkat rata-rata 11,01 % pertahun.[10]

Etnis dan bahasa

Penduduk Jombang pada umumnya adalah etnis Jawa. Namun demikian, terdapat minoritas etnis Tionghoa dan Arab yang cukup signifikan. Etnis Tionghoa umumnya tinggal di perkotaan dan bergerak di sektor perdagangan dan jasa.
Bahasa Jawa merupakan bahasa daerah yang digunakan sebagai bahasa sehari-hari. Bahasa Jawa yang dituturkan banyak memiliki pengaruh Dialek Surabaya yang terkenal egaliter dan blak-blakan. Kabupaten Jombang juga merupakan daerah perbatasan dua dialek Bahasa Jawa, antara Dialek Surabaya dan Dialek Mataraman. Beberapa kawasan yang berbatasan dengan Kabupaten Nganjuk dan Kediri memilki pengaruh Dialek Mataraman yang banyak memiliki kesamaan dengan Bahasa Jawa Tengahan. Salah satu ciri khas yang membedakan Dialek Surabaya dengan Dialek Mataram adalah penggunaan kata arek (sebagai pengganti kata bocah) dan kata cak (sebagai pengganti kata mas).[11]

Agama

Sebagian besar agama yang dianut penduduk Jombang adalah Islam dianut oleh 98% penduduk Kabupaten Jombang, diikuti dengan agama Kristen Protestan (1,2%), Katolik (0,3%), Buddha (0,09%), Hindu (0,07%), dan lainnya (0,02%).[12]
Meskipun Jombang dikenal dengan sebutan "kota santri", karena banyaknya sekolah pendidikan Islam (pondok pesantren) di wilayahnya, Namun kehidupan beragama di Kabupaten Jombang sangat toleran. Di Kecamatan Mojowarno, (atau sekitar 8 km dari Ponpes Tebuireng), merupakan kawasan dengan pemeluk mayoritas beragama Kristen Protestan, dan daerah tersebut pernah menjadi pusat penyebaran salah satu aliran agama Kristen Protestan pada era Kolonial Belanda, denga bangunan gereja tertua dan salah satu terbesar di Jawa Timur yaitu Greja Kristen Jawi Wetan (GKJW) Mojowarno dengan dilengkapi rumah sakit Kristen dan Sekolah-sekolah Kristen. Agama Hindu juga dianut sebagian penduduk Jombang, terutama di kawasan selatan (Wonosalam, Bareng, dan Ngoro). Selain itu, Kabupaten Jombang memiliki tiga kelenteng, yakni Hok Liong Kiong di Kecamatan Jombang, Hong San Kiong di Kecamatan Gudo (yang didirikan tahun 1700) dan Bo Hway Bio di Kecamatan Mojoagung.

Pendidikan

Kabupaten Jombang memiliki sejumlah perguruan tinggi, di antaranya Universitas Darul Ulum (UNDAR), STKIP PGRI Jombang, STIE PGRI Dewantara, Universitas Bahrul Ulum, Intitut Keislaman Hasyim Asy'ari (Ikaha), Universitas Pesantren Darul Ulum (UNIPDU), STIKES Pemkab Jombang, STIKES ICME, serta sejumlah akademi. Universitas Darul Ulum merupakan perguruan tinggi terkemuka di Jombang.
Pada tahun 2005, Kabupaten Jombang terdapat 560 SD negeri dan 22 SD swasta; 46 [{Sekolah Menengah Pertama|SMP]] negeri dan 86 SMP swasta; 12 SMA negeri dan 37 SMA swasta; 7 SMK negeri dan 39 SMK swasta. Sementara, untuk sekolah formal Islam, terdapat 5 MI negeri dan 257 MI swasta; 17 MTs negeri dan 102 MTs swasta; serta 10 MA negeri dan 65 MA swasta.[13]
Sekolah favorit di Kabupaten Jombang pada umunya untuk tingkat SD adalah SDN Kepanjen 2, SDN Jombatan 3, dan SD Islam Roushon Fikr, untuk tingkat SMP adalah SMPN 1 Jombang dan SMPN 2 Jombang, sedang untuk tingkat SMA adalah SMAN 2 Jombang yang berstatus RSBI, SMAN 3 Jombang, SMAN 1 Jombang dan SMA Unggulan Darul Ulum 1 dan 2. Sekolah kejuruan di Jombang juga menjadi sekolah unggulan untuk remaja Jombang misalnya SMKN 1 Jombang (SMEA) yang memiliki hotel sendiri, SMKN 2 Jombang (SMKK) dan SMKN 3 Jombang (STM).

Komunikasi dan media massa

Jombang memiliki satu kode area dengan Mojokerto, yakni 0321.[14] Operator telepon seluler yang beroperasi di Jombang untuk GSM adalah Telkomsel, Indosat, 3, dan Excelcomindo; sedang untuk CDMA adalah Indosat Starone, Telkom Flexi, dan Mobile 8. Di Jombang terdapat beberapa stasiun radio FM (termasuk dua milik pemerintah), serta sejumlah tabloid, majalah, dan surat kabar regional. Leading newspaper di Jombang antara lain adalah Harian Seputar Indonesia (SINDO), Jawa Pos (Radar Mojokerto), Kompas, Duta Masyarakat, Surya, Bangsa, dan Memorandum, Surabaya Pagi, Jatim Mandiri. Dan beberapa lagi, media mingguan yang cukup eksis di kota santri ini, Radar Minggu, Rakyat Pos, tabloid SIDAK. Media tersebut berbasis berita lokal dan telah beredar di hampir seluruh wilayah di Jawa Timur. Di Jombang dapat dengan jelas menangkap saluran TVRI, 10 TV swasta nasional serta beberapa stasiun televisi lokal di Surabaya dan Kediri.[15]

Perekonomian

Pertanian

Sektor pertanian menyumbang 38,16% total PDRB Kabupaten Jombang. Meski nilai produksi pertanian mengalami peningkatan, namun kontribusi sektor ini mengalami penurunan. Sektor pertanian digeluti oleh sedikitnya 31% penduduk usia kerja. Tradisi, kemudahan yang disediakan oleh alam, dan adanya terobosan baru rupanya menjadikan alasan untuk bertahan. Kesuburan tanah di sini konon dipengaruhi oleh material letusan Gunung Kelud yang terbawa arus deras Sungai Brantas dan Kali Konto serta sungai-sungai kecil lainnya. Sistem pengairan juga sangat ekstensif dan memadai, dan 83% di antaranya merupakan irigasi teknis.
Sedikitnya 42% lahan di Jombang digunakan sebagai area persawahan. Letaknya di bagian tengah kabupaten dengan ketinggian 25-100 meter dpl. Lokasi ini ditanamai tanaman padi serta palawija seperti jagung, kacang kedelai, kacang tanah, kacang hijau, dan ubi kayu. Komoditas andalan tanaman pangan Kabupaten Jombang di tingkat provinsi adalah padi, jagung, kacang kedelai dan ubi kayu. Besarnya produksi padi telah menempatkan Jombang sebagai daerah swasembada beras di provinsi Jawa Timur.
Di bagian utara merupakan sentra buah-buahan seperti mangga, pisang, nangka, dan sirsak. Kecamatan Wonosalam juga merupakan sentra buah-buahan terutama Durian Bido. Kecamatan Perak merupakan penghasil utama jeruk nipis, yang diunggulkan karena tipis kulitnya serta banyak airnya.

Perkebunan

Komoditas andalan perkebunan Kabupaten Jombang di tingkat provinsi adalah tebu. Sedang di tingkat regional, komoditas unggulan adalah serat karung, kelapa, kopi, kakao, jambu mete, randu, tembakau, dan beberapa tanaman Toga (lengkuas, kencur, kunyit, jahe, dan serai). Proyek percontohan Toga terlengkap di Jombang adalah Taman Toziega PKK Kabupaten Jombang dan Toziega Asri di Desa Dapurkejambon Jombang. Toziega (Taman Obat Gizi dan Ekonomi Keluarga) merupakan pengembangan dari Toga (Tanaman Obat Keluarga). Dimana dalam Toziega ditambahkan pengadaan sumber gizi secara mandiri dan komersialisasi dari hasil pengelolaan tanaman obat. Gagasan proyek percontohan Toziega dicetuskan dan dibidani oleh Ir. Tyasono Sankadji yang kemudian menjadi salah satu jargon kebanggaan pertanian dan perkebunan Kabupaten Jombang. Tebu merupakan bahan mentah utama industri gula di Jombang, (dimana Jombang memiliki dua pabrik gula). Perkebunan tebu tersebar merata di dataran rendah dan dataran tinggi Kabupaten Jombang. Daerah pegunungan di sebelah tenggara (terutama Kecamatan Wonosalam) merupakan sentra tanaman perkebunan kopi, kakao, dan cengkeh. Daerah pegunungan di utara merupakan penghasil utama tembakau di Jombang.

Kehutanan

Hampir 20% wilayah Kabupaten Jombang merupakan kawasan hutan. Kawasan hutan tersebut terdapat di bagian utara (kecamatan Plandaan, Kabuh, Kudu, dan Ngusikan) serta bagian tenggara Kabupaten Jombang (kecamatan Wonosalam, Bareng, dan Mojowarno). Di wilayah hutan Kabupaten Jombang, 61% merupakan hutan produksi, 23% hutan tebang pilih, 15% hutan wisata, dan 1,5% merupakan hutan lindung. Kayu jati adalah komoditas unggulan subsektor kehutanan di Kabupaten Jombang.

Peternakan dan perikanan

Komoditas peternakan Kabupaten Jombang meliputi ayam pedaging, ayam petelur, ayam buras, sapi potong, sapi perah, kerbau, kambing, domba, dan itik. Ayam pedaging merupakan komoditas unggulan peternakan di tingkat provinsi. Beberapa perusahaan menengah bergerak di bidang peternakan. Mengingat lokasi Kabupaten Jombang yang bukan kawasan pantai, perikanan perairan umum dan kolam merupakan komoditas unggulan di bidang perikanan.

Perdagangan

Sektor perdagangan menyumbang PDRB kabupaten terbesar kedua setelah pertanian. Majunya pertanian di Jombang rupanya turut menggairahkan sektor perdagangan. Kabupaten Jombang merupakan salah satu penyuplai utama komoditas pertanian tanaman pangan dan perkebunan di Jawa Timur. Kabupaten Jombang memiliki 17 pasar umum yang dikelola oleh Pemerintah Kabupaten, serta 12 pasar hewan. Kota Jombang sendiri memiliki Pasar Legi Citra Niaga, Pasar Pon, Pasar Loak, dan Pasar Burung (Pasar Senggol). Perdagangan retail dilayani oleh berbagai pusat perbelanjaan serta supermarket besar maupun kecil. Di samping Pasar Legi Citra Niaga, dua kawasan ruko yang terbesar adalah Kompleks Simpang Tiga dan Kompleks Cempaka Mas. Selain kota Jombang, kawasan pusat komersial regional di Kabupaten Jombang terdapat di Mojoagung, Ploso, dan Ngoro.

Industri manufaktur

Gedung Industri Perusahaan CJI di Jombang.
Sektor industri manufaktur menyumbang PDRB kabupaten terbesar ketiga setelah pertanian dan perdagangan. Majunya industri di Jombang ditopang oleh kemudahan transportasi, serta letak Kabupaten Jombang yang strategis, yakni berada di jalur utama lintas selatan Pulau Jawa dan bersebelahan dengan kawasan segitiga industri Surabaya-Mojokerto-Pasuruan.
Industri besar di Kabupaten Jombang yang merambah pasar luar negeri di antaranya adalah PT Pei Hai Wiratama Indonesia (produk sepatu, topi dan T-Shirt dengan brand "Diadora" dan "Fila") di Jogoloyo (Jogoroto); PT Japfa Comfeed (produk makanan ternak) di Tunggorono (Jombang); PT Usmany Indah (produk kayu olahan), MKS-Sampoerna (produk rokok) di Ploso dan Ngoro, PT Cheil Jedang Indonesia (produk industri kimia setengah jadi) di Jatigedong (Ploso);PT Cheil Jedang Superfeed (produk pakan ternak) di Mojoagung, PT Mentari International (produk mainan anak) di Tunggorono (Jombang), serta PT Seng Fong Moulding Perkasa (produk ubin kayu). Kabupaten Jombang juga memiliki dua pabrik gula: PG Djombang Baru di Kecamatan Jombang dan PG Tjoekir di Kecamatan Diwek.
Sebanyak 96% industri manufaktur di Kabupaten Jombang merupakan industri kecil, dengan penyerapan tenaga kerja sebesar 60%. Industri kecil yang merambah pasar luar negeri adalah industri kerajinan manik-manik kaca (di Desa Plumbon-Gambang, Kecamatan Gudo) dan industri kerajinan cor kuningan (di Desa Mojotrisno, Mojoagung). Kedua kerajinan tersebut adalah khas Jombang. Sementara itu, industri kecil lain yang dipasarkan di tingkat nasional antara lain adalah mebelair (di Mojowarno), anyaman tas (di Mojowarno), limun (di Bareng dan Ngoro), serta Kecap "Ikan Dorang", yang merupakan salah satu trade mark Jombang.

Pertambangan dan Penggalian

Saat ini Kabupaten Jombang tidak terdapat aktivitas pertambangan. Namun diduga bagian utara dan barat Kabupaten Jombang terdapat deposit minyak bumi. Bahan galian di Kabupaten Jombang antara lain yodium, diatomit, andesit, lempung, dan pasir batu.

Perbankan

Di Kabupaten Jombang terdapat beberapa Bank besar yang beroperasi seperti Bank Jatim, Bank Danamon, Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia, Bank Central Asia, BNI, BII, Bank Mega dan lain-lain. Bank-bank tersebut juga menyediakan pelayanan ATM hampir disetiap kecamatan.

Transportasi

Ringin Contong yaitu pertemuan antara Jl KH. Wahid Hasyim (gb. atas), Jl Seroja (di sebelah utara Ringin Contong), Jl Jenderal Achmad Yani (jalan satu arah), dan Jl Gus Dur (dulu bernama Jl Merdeka).
Kabupaten Jombang memiliki posisi yang sangat strategis, karena berada di jalur utama lintas selatan Pulau Jawa (Jogjakarta-Surabaya-Bali). Selain itu, Kabupaten Jombang juga merupakan persimpangan jalur menuju Kediri/Tulungagung, Malang, serta Babat/pantura. Pusat kota Jombang dapat ditempuh 2½ jam dari ibu kota Provinsi Jawa Timur Surabaya, atau dari Bandara Internasional Juanda di Sidoarjo. Saat ini juga telah dikembangkan ruas jalan tol Mojokerto-Kertosono, yang melintasi bagian utara Kabupaten Jombang.

Bus

Terminal Kepuhsari, yang terletak di Kecamatan Peterongan, 5 km dari pusat kota Jombang, merupakan terminal utama kabupaten yang menghubungkan Jombang dengan kota-kota lainnya. Jalur bus jurusan Surabaya, Kediri/Tulungagung, dan Solo/Jogja merupakan jalur yang beroperasi 24 jam nonstop. Bus yang ingin memberhentikan para penumpang yang ingin ke Jombang Kota biasanya diturunkan di “Simpang Tiga” kota Jombang yang biasanya disebut Terminal Lama.

Kereta api

Kereta Api yang akan tiba di Stasiun Jombang.
Kabupaten Jombang juga dihubungkan dengan kota-kota lain di Pulau Jawa dengan menggunakan jalur kereta api. Stasiun Jombang merupakan stasiun utama, disamping 4 stasiun lainnya: Sembung, Peterongan, Sumobito, dan Curahmalang.
Jalur kereta api yang melintasi stasiun KA Jombang adalah
Sementara jalur kereta api yang sudah tidak aktif lagi antara lain jurusan :
  • Jombang-Pare-Kediri
  • Jombang-Ploso-Kabuh-Babat. Jalur ini dulu melewati depan tugu Ringin Contong yang menjadi ciri khas kota Jombang.

Angkutan lokal

Untuk transportasi intra wilayah kabupaten, terdapat Angkutan Pedesaan dengan 24 trayek, yang menjangkau ke semua kecamatan. Ini masih ditambah lagi dengan adanya trayek angkutan antarkota yang menghubungkan kota Jombang dengan wilayah kabupaten di sekitarnya, yakni jurusan Pare, Kandangan, Babat, Kertosono, serta Mojokerto.

Pariwisata

Kabupaten Jombang memiliki berbagai keindahan alam dan potensi pariwisata lain yang menarik. Sangat disayangkan, potensi tersebut pada umumnya belum digali, dan tidak memiliki pendukung sarana dan prasarana yang memadai untuk memajukan pariwisata di Kabupaten Jombang, sehingga menunggu adanya investasi untuk menggarapnya. Hal ini sangat penting dan menguntungkan, mengingat posisi Kabupaten Jombang yang bersebelahan dengan daerah tujuan wisata alam Malang di tenggara dan Pacet-Trawas-Tretes di timur; serta wisata historis (situs Majapahit) Trowulan. Di Jombang memiliki beberapa tempat pariwisata yang menarik, yaitu Pemandian Sumberboto di Mojowarno, Candi Arimbi di Bareng, Sendang Made di Kudu, Kedung Cinet di Plandaan, Kedung Sewu serta Desa Manduro yang berpenduduk asli Madura di Kabuh, perkebunan teh, cengkeh dan durian di Wonosalam serta air terjun Tretes di Wonosalam. Dan juga arung jeram (Rafting) di desa Panglungan, Wonosalam. Selain itu juga terdapat wisata religi yaitu makam Gus Dur (KH. Abdurrahman Wahid), KH. Wahid Hasyim dan KH. Hasyim Asyari di Tebuireng, Diwek, serta bangunan gereja tertua di Jawa Timur yaitu GKJW Mojowarno. Selain itu terdapat wisata buatan, salah satunya yaitu Tirta Wisata yang terletak di wilayah Peterongan.[16]



  
By: m.arif darmawan/20

ACHMAD FAISAL/01