Kemerdekaan adalah hak asasi manusia sejak
dilahirkan. Manusia berhak mendapatkan kebebasan atas dirinya, hidupnya,
cita-cita, dan mimpinya. Ini adalah hak mutlak istimewa yang dimiliki sejak
lahir. Namun, sepanjang jaman peradaban manusia, keistimewaan ini telah banyak
direndahkan bahkan dirampas, oleh dominasi pihak lain di luar dirinya, baik
atas individu, kelompok, suku bangsa maupun kebangsaan untuk berbagai alasan;
perluasan kekuasaan, superioritas, arogansi, penaklukan, hingga pemaksaan
kehendak.
Perbuatan yang mendera kebebasan ini
kemudian yang sering disebut sebagai penjajahan; perampasan dari hak hidup
bebas tanpa tekanan, aniaya, ketakutan, ancaman, penderitaan batin juga fisik,
penindasan dan pengekangan dalam menentukan keputusan sendiri.
Penjajahan, sering kali diasosiasikan
dengan pihak lain di luar diri kita; orang lain, kelompok lain, suku bangsa
lain, atau negara lain. Tetapi pernahkah Anda berpikir bahwa penjajah itu bisa
berarti diri Anda sendiri, dan kemerdekaan yang sedang Anda rampas adalah
kemerdekaan Anda sendiri? Anda berpikir tidak mungkin? Baiklah, coba periksa
dengan seksama daftar pertanyaan berikut. Jawablah dengan sejujur-jujurnya demi
perubahan total diri Anda sendiri; apakah hal-hal tersebut pernah atau sering
Anda alami?
Apakah Anda sering ragu-ragu pada keputusan
yang akan Anda buat? Apakah Anda sering merasa bersalah dengan pilihan yang
Anda tentukan? Apakah Anda sering merasa dibandingkan dengan orang lain di
sekitar Anda? Apakah Anda sering merasa kehilangan kendali atas hidup Anda
sendiri? Apakah Anda takut pada sesuatu? Takut gagal? Apakah Anda sering curiga
berlebihan pada orang lain? Apakah Anda sering merasa tidak percaya diri dengan
penampilan Anda? Apakah Anda sering merasa direndahkan oleh orang lain saat
mereka mengabaikan Anda? Apakah Anda sering merasa bingung pada apa yang hendak
Anda kerjakan esok hari? Apakah Anda mudah lupa? Latah? Takut pada anggapan
orang atas diri Anda? Apakah Anda sering merasa tidak mampu melakukan
tanggungjawab yang diberikan atasan Anda? Apakah Anda sering merasa tidak
sabaran, dengan ritme dan cara kerja rekan Anda, sehingga Anda terus menerus
menanyai perkembangannya, dan mengarahkan mereka berulang-ulang? Apakah Anda
merasa bekerja berlebihan untuk gaji yang sekedarnya? Apakah Anda sering
berharap jika waktu bisa dibalikkan mundur, sehingga Anda bisa melakukan
sesuatu lebih baik?
Jika Anda menjawab ya pernah, kadang-kadang
atau sering, maka maaf, dengan sangat menyesal saya harus memberitahu Anda,
bahwa Anda adalah seorang penjajah yang menjajah diri sendiri! Menjajah diri
sendiri? Apa ini mungkin? Tentu saja! Coba saja lihat bagaimana respon Anda
pada pertanyaan-pertanyaan singkat di atas, ini hanyalah sebagian kecil bukti
bagaimana Anda telah menjajah diri Anda sendiri. Berapa lama, hanya Anda yang
tahu sejak kapan sesungguhnya Anda memupuk semua perasaan-perasaan,
pikiran-pikiran negatif yang telah menguasai, menganiaya, dan memblokir akal
sehat, nurani, moral dan tindakan positif Anda selama ini. Disadari atau tidak,
kita kerap membuat “penindasan-penindasan” atas diri kita sendiri, kezaliman
yang bahkan dapat sangat berarti lebih kejam yang dari orang lain dapat perbuat
atas diri kita. Masih ragu apakah ini mungkin?
Baik, coba Anda jawab pertanyaan sederhana
ini, berapa sering Anda menyiksa diri dengan pikiran-pikiran Anda sendiri?
Mencurigai suami, isteri, anak, atasan, bawahan, tetangga, saudara, orang-orang
asing yang Anda temui, dan atas diri Anda sendiri. Anda berpikir teman kerja
Anda bersekongkol menjatuhkan nama baik Anda di depan atasan, hanya karena Anda
menjumpai mereka beberapa kali berbisik setiap kali Anda melewati meja mereka.
Anda berpikir pasangan Anda berselingkuh karena menjawab telepon atau sms
dengan sembunyi-sembunyi. Anda curiga orang lain akan mencuri prestasi dari
kerja keras yang Anda telah kerjakan? Takut kehilangan wibawa kepemimpinan
Anda? Kemudian, Anda mengembangkan kecurigaan Anda, menjadi ketakutan tak
beralasan, menyiksa batin Anda sendiri, gelisah berlebihan, tidak dapat tidur
dengan nyenyak, marah tanpa sebab jelas, bersikap apatis dan menjauhkan diri.
Dan akhirnya Anda kelelahan sendiri menanggung semua beban pikiran yang Anda
ciptakan sendiri, bahkan fatalnya, jatuh sakit!
Musuh terbesar diri Anda, bukan orang lain,
tetapi DIRI ANDA SENDIRI! Penjajah yang terkejam yang pernah ada, bukan orang
lain, tetapi ketika Anda membiarkan diri Anda tersiksa dengan pola pikir dan
perasaan atas segala sesuatu yang Anda batasi sendiri. Padahal Anda adalah
seorang yang merdeka; baik fisik, emosi dan batin! Anda manusia bebas! Mengapa
membatasi diri dalam lingkaran-lingkaran negatif, ketidakbenaran, kepanikan dan
menyerang dengan ancaman membahayakan diri sendiri? Dan ‘peperangan’ ini
menjadi kian melelahkan dan tak berpeluang menang, apabila Anda tidak segera
menghentikan kekuatan “penyerangan-penyerangan” atas diri Anda. Tragedi
terbesar dalam hidup bukanlah kematian, tetapi apa yang mati dalam diri kita
selagi kita masih hidup. (Norman Cousins)
Kita memang pemrakarsa perampasan pada
kemerdekaan diri sendiri, tetapi ini yang lebih penting, hanya kita
satu-satunya yang pegang kendali pada kemenangan peperangan ini.
Bagaimana caranya?
Beberapa hal berikut dapat membantu Anda
mempersiapkan senjata memerangi penjajahan diri sendiri.
Pertama, Saya menyukai nasehat Socrates,
selalu tanyakan 3 pertanyaan ini setiap kali kita menghadapi segala sesuatu
yang menyerang semangat positif Anda 1. Apakah ini benar? 2. Apakah perlu di
ingat? 3. Apakah penting diperkarakan? Jika semua terjawab tidak, berhenti,
abaikan, dan lanjutkan pada hal penting lain yang Anda harus hadapi, dengan
demikian, Anda tidak lagi membuka peluang-peluang destruktif yang menganiaya pikiran
dan perasaan Anda. Hidup Anda nikmati dengan kebebasan tanpa belenggu di fisik,
pikiran dan emosi Anda.
Kedua, biasakan membuat daftar ‘ketakutan’
atau ‘kekuatiran’ Anda, dan cari tahu bagaimana Anda dapat menanggulanginya.
Sebab hampir semua serangan penindasan atas diri sendiri terletak pada
ketakutan dan kekuatiran yang berlebihan.
Ketiga, Anda tidak sendirian, tidak perlu
panik!Bahkan ketika bantuan tidak cepat datang dari sahabat dan kerabat, ALLAH
hanya sejauh doa saja!
Merdekakan diri Anda sendiri sekarang!
Bebaskan belenggu dari segala bentuk penjajahan diri yang Anda ciptakan sendiri
sebelum Anda membantu orang lain terlepas dari belenggu penjajahan mereka.
Sebab hanya mereka yang telah bertekad, maju bertempur, dan menang yang dapat
mengajari orang lain bagaimana berjuang menaklukan musuh. Ingat! Anda seorang
pemimpin. Kerjakan dulu pada diri Anda, lalu tularkan keberhasilan Anda pada
orang lain!
Tantangan kepemimpinan adalah untuk menjadi
kuat bukan kasar, baik hati bukan lemah, berani bukan angkuh, penuh
pertimbangan bukan malas, rendah hati bukan pemalu, bangga bukan sombong, penuh
rasa humor tanpa menjadi konyol.
Selamat Memimpin dalam Kemerdekaan!